PUISI

PUISI

Wednesday, October 26, 2016

sepi

Posted by Ziarafana at 2:16 PM

Email This BlogThis!Share to Twitter Share to Facebook Share to Pinterest

No comments:

Post a Comment

Newer Post Older Post Home

Subscribe to: Post Comments (Atom)

Translate

Total Pageviews

Blog Archive

► 2023 (2)
- ► August (1)
- ► April (1)

► 2021 (29)
- ► August (1)
- ► July (1)
- ► May (2)
- ► February (15)
- ► January (10)

► 2018 (27)
- ► June (1)
- ► May (8)
- ► February (10)
- ► January (8)

► 2017 (110)
- ► December (26)
- ► November (5)
- ► October (8)
- ► April (38)
- ► March (21)
- ► February (3)
- ► January (9)

▼ 2016 (201)
- ► December (42)
- ► November (26)
- ▼ October (60)
  - bencana
  - takdir
  - akhir
  - berjuang
  - berani
  - sebatang kara
  - menantang
  - di bawah matahari
  - Gotong Royong
  - sehat karena miskin
  - profesi baju putih
  - gerombolan
  - komunitas
  - Manusia ilusi
  - air ke kota
  - air ke kota
  - perahu cinta
  - tak ada lagi
  - putus asa
  - sepi
  - doa
  - doa
  - bangun
  - ceria
  - pantai asmara
  - rindu
  - matahari
  - anakku
  - lingkaran hidup
  - topeng
  - uang
  - teman sejati
  - lawan diri
  - jangan menangis
  - cinta palsu
  - diri
  - sendiri
  - lapar
  - Ibu
  - Ayah
  - sampah
  - sampah
  - materi
  - pamit
  - maaf
  - mati
  - sedih
  - layar berganti
  - cinta suci
  - senyum
  - cinta gratis
  - bosan
  - adil
  - ibu pertiwi
  - bunda
  - bunda
  - gelisah
  - Ayah
  - mukti
  - puisi Budha
- ► September (31)
- ► August (31)
- ► July (5)
- ► June (6)

► 2015 (40)
- ► December (4)
- ► November (1)
- ► September (8)
- ► August (3)
- ► June (3)
- ► February (1)
- ► January (20)

► 2014 (33)
- ► July (5)
- ► June (3)
- ► March (7)
- ► February (18)

► 2013 (110)
- ► October (2)
- ► September (26)
- ► August (25)
- ► July (5)
- ► June (20)
- ► May (18)
- ► April (2)
- ► March (1)
- ► January (11)

► 2012 (77)
- ► September (8)
- ► August (69)

Labels

"Harapan Terakhir"
derita

Laman

Beranda

Entri Populer

banjir

Air tercurah deras dari langit Gemuruh awan, bercahaya kilat Ranting palem terhempas angin barat Sampahpun ikut terhanyut Muara...
ADIKKU

Mata indah mu yang memukau Kugendong dengan selendang di bahu Legamnya rambut hitam mu Ku sayang dan kukasih sepenuh kalbu En...
SIA-SIA

Tak ada arti, tak ada makna Sia - sia dan hampa Merengkuh angin Menyusuri jalan Kobarkan hidup dalam nafsu Raga tertiup bagai debu J...
SUKABUMI

Sukabumi kota dingin dan sepi membuat diri seakan mati tak ingin ku bangun dalam dingin nya pagi menyambut mendung yang tak segera beran...
Gotong Royong

Gotong royong, masih adakah Kata yang sudah jarang terdengar Gotong royong yang terlintas adalah kerja bakti Kerja bakti membersihkan l...
PUASA

Puasa mengasah asa menahan haus dahaga bersihkan diri, sucikan hati kendalikan diri dari emosi Hati yang bersih, hati yang suci Teran...
Jakarta Banjir

Hujan deras hanya sehari Tertumpah air di jalan bagai kali Bercampur lumpur hitam mengalir deras Menyeruak masuk ke dalam teras A...
hutan gundul

di hilir sungai di kaki gunung yang tidak permai lagi hutan telah gundul, burungpun tak dapat hidup lagi di kaki gunung yang sudah tidak ...
sungai

desir angin dan merdu air mengalir nyanyian alam berirama tenang tentram penuh kedamaian lupakan sejenak penat di hati indah mempeso...
BADAI

Badai begitu kuat menerjang hidup Porak poranda tercerai berai Bagai sinar pelita yang redup Mencoba tetap menerangi Berjalan seorang...

Watermark theme. Powered by Blogger.