Monday, December 19, 2016

rindu

awan putih berarak  cepat berkejaran
aku berharap engkau ada di sana
melambaikan tanganmu padaku
mengajakku beriring bersamamu

airmata mengambang di pelupuk mata
kulihat hanya fatamorgana
bayangan kerinduan tak tertahan
sepi nya hidupku tanpa dirimu

dalam duka ku panggil namamu
dalam senang kukenang dirimu
dalam sepi ku menangisi kepergianmu
kapankah aku segera berangkat'

kasih,,,, hanya engkau yang memberiku kasih sejati
penuh gelombang dan tantangan
tak pernah berhenti barang sekejap
mengejar dan mengejar memberi arti cinta sejati



alam semesta

teiak lepas kepada alam semesta
berlari keliling dengan tangan terentang
langit biru terbentang di cakrawala luas

dengan tangan terentang aku berteriak
kepada alam semesta yang sedang tersenyum
dalam cerahnya sinar matahari pagi

alam semesta terimalah jiwaku
melebur menyatu dalam luas nya bima sakti
biarkan jiwaku lepas bebas dalam damai

dalam keheningan kutemui damai
dalam keheningan kutemui keindahan
dalam keheningan kenikmati senandung alam


ada di sekitarku

alam semesta jiwaku terbuka untuk menerima,
memiliki keindahan dalam kehidupanku
karena keindahan ada di dalam diriku
dan semua keindahan ada disekitarku

alam semesta jiwaku terbuka untuk menerima
memiliki kemenangan dalam kehidupanku
karena kemenangan ada di dalam diriku
dan semua kemenangan ada di sekitarku

alam semesta jiwaku terbuka untuk menerima
memiliki kebahagiaan dalam kehidupanku
karena kebahagiaan ada di dalam diriku
dan semua kebahagiaan ada di sekitarku

alam semesta jiwaku terbuka untuk menerima
memiliki kesejahteraan dalam kehidupanku
karena kesejahteraan ada di dalam diriku
dan semua kesejahteraan  ada di sekitarku


Tuesday, December 13, 2016

TUHAN

tuhan pencemburu tidak aku sembah
tuhan yang penuh angkara murka tidak aku sembah
tuhan penuntut taat dan patuh tidak aku sembah
tuhan yang meminta amal tidak aku sembah

aku MENYEMBAH TUHANku yang MAHA ESA
aku BERSUJUD kepada TUHANku yang MAHA KUASA
aku BERSIMPUH kepada TUHANku yang MAHA PENGASIH
aku BERSERAH kepada TUHANku yang MAHA PEMURAH

TUHANku yang sangat amat kaya tidak menuntut amal
TUHANku yang sangat amat kaya tidak meminta persembahan
TUHANku yang sangat amat kaya yang memberi aku rezeki
TUHANku yang sangat amat kaya yang memberi kelimpahan

TUHAN pencipta alam semesta yang aku sembah
aku besyukur kepada alam semesta yang di CIPTAKAN NYA
TUHAN yang MAHA LUHUNG tempat aku bersujud
aku berterimakasih atas nafas hidup yang telah di beri

Monday, December 12, 2016

kabut

jujurlah berkata kepada diri yang lupa jati diri
hening sejenak atas semua bencana yang menimpa negri
longsor, gempa, banjir dan banjir lagi
bangsa yang telah meninggalkan harmoni

hidup selaras dengan alam dalam harmoni indah
telah di tinggalkan bangsa ini yang sedang buta
pergi jauh dan lupa akan budaya asli bangsa,
bangsa yang telah lama hidup selaras dengan alam

bangga akan ritual penuh darah dan angkara murka
telah tega membunuh bangsa sendiri
membela sesuau yang tidak mau di mengerti
oleh tertutupnya hati dan hilangnya akal

kabut budaya asing menutup jiwa, hilang jati diri dan nilai bangsa
yang di picu oleh ajaran aksara, kitab penuh cipta daya ambisi
terbuai oleh janji indah yang  tak pasti dalam ancaman derita
membuahkan sifat serakah dalam diri yang telah lupa diri



rumput tetangga

berdiri di batas pagar rumah sendiri
memandang indahnya rumput tetangga
bangsa yang telah lupa jati diri
menelan budaya  tetangga tanpa malu

berdiri di batas pagar rumah sendiri
celoteh pepesan kosong debat kusir
berpikir negara tentang kemakmuran negri tetangga
lupa akan kekayaan negri sendiri yang di jarah

berdiri di batas pagar rumah sendiri
peduli kepada yang tidak mempedulikan
pekerjaan sia-sia di lakukan diri
bagai manusia yang lupa diri

berdiri di batas pagar rumah sendiri
tatap lah indahnya karunia ilahi
penuh rasa syukur dan bangga diri
negri yang seharusnya di bela mati



JAYA SAKTI

berdoalah bangsa  Indonesia kepada Sang Maha Pencipta Alam
seperti yang di ajarkan oleh nenek moyang mu
tidak Hindu bukan Budha, Islam atau Kristen
maha besar  bangsa ini  SUNda nusantaRA

bangsa ini ber-TUHAN YANG MAHA ESA
TUHAN yang telanjang, dalam kebenaran hakiki
TUHAN yang tidak menjual ajaran aksara
TUHAN yang HIDUP yang dimiliki bangsa ini

Bangsa ini hormat dan sujud kepada TUHAN yang Maha Esa
Bangsa yang dapat berbicara langsung dengan sang Pencipta
Bangsa yang hidup selaras dalam harmoni alam semesta
Bangsa yang harus cepat sadar kembali pada jati diri bangsa

terlalu lama negri ini membiarkan bangsa asing bercokol
membuat generasi bangsa yang kehilangan akal sehat
lupa akan tanah warisan leluhur yang JAYA SAKTI
tempat berkibar gagah SANG SAKA MERAH PUTIH

bangkitlah

kepada negri tempatku rela berbakti
bumi pertiwi tempat berkibar Sang Saka Merah Putih
merah nya darah perjuangan masih tetap membara
putihnya hati setulus hati tetep kebela negri

hancur hati ini menyaksikan bumi ini di robek
persaudaraan dihancurkan oleh senjata kasat mata
membuat bangsa ini hilang akal sehat
membela milik asing yang tidak dimengerti

pecundang hidup mewah dalam tiouan akal
memungut remah-remah yang di tebar untuk binatang
menjual negri demi kemewahan sesaat yang tak berarti
hinakan diri jauh lebi rendah dari binatang

bangkitlah negriku, bangkitlah rakyatku
berdoalah kepada Sang Maha Pencipta
yang telah melimpahkan anugrah yang begitu  besar
negri indah permai yang  kaya raya

negriku

terpana melihat  negri ini, hijau - hijau perkebunan sawit
membuat hati tersayat, rakyat tersingkir menjadi buruh
lengkaplah sudah derita, merdeka tanpa daulat
bumi ini telah di injak-injak  mahluk-mahluk serakah

hormat, tengadah kepada Sang Saka Merah Putih
dalam hening doa teriring penuh harap
perjuangan belum selesai untuk merdeka dan berdaulat
mencari senjata kebenaran di saat bumi di pijak

tertunduk lesu mata terpejam geram
bumi menuai bencana banjir longsor dan gempa
teguran untuk bangsa yang telah lupa
pergi meninggalkan harmoni alam semesta

negriku merdeka, nergi ku  di jarah oleh sistem paksa elite global
eksploitasi alam yang berlebihan demi keuntungan bangsa asing
rakyat menjerit tak berdaya, mengais sampah menyambung hidup
kemanakah larinya kekayaan bumi yang di pijak ini







Saturday, December 10, 2016

tamak

manusia tamak dan rakus
menutup mata hati mengumbar matahari
terbang di angkasa kekuasaan 
menebar angkara murka dan bencana

hidup manusia di porakporanda
dalam kebohongan sejati
atasnama manusia beradab
padahal sejjujurnya adalah biadab

menerbitkan derita menebar bencana
dalam kuasa angkara penuh murka
lupa akan jati diri sebagai manusia
ziarah fana yang singkat di bumi fana

atau memang bukan manusia
perbuatan elite kelompok iblis
bertopeng manusia daging
hancurkan kehidupan manusia di bumi ini

serakah

manusia tanpa jiwa alam semesta
menterjemahkan gairah serakah
exploitasi cuaca hanya mainan
menebar bencana ke seantero jagat

manusia tanpa jiwa alam semesta
bercanda dengan kendali cuaca
manusia kejm yang haus darah
tertawa terbahak menciptakan bencana

alam semesta dalam genggaman
udara, air dan angin di permainkan
hanya demi cita-cita serakah
menguasai planet bumi ini

kepandaian adalah kebodohan
bila tidak dapat berbuat bijak
menjadi manusia rendah
binatang jauh lebih mulia

Friday, December 9, 2016

gelombang

gelombang derita ku jadikan gairah
gelombang hidup kujadikan cerita
gelombang cinta kujadikan dendam
untuknya kusiap pedang terhunus

dalam gairah kehidupan yang menantang
kuhadang  pertarungan dengan pedang
tak akan aku berlari bagai pengecut hina
menantang semua yang menghadan

menumpas segala perasaan dalam diri
tak akan kubiarkan hati tersakiti
menerjang gelombang demi gelombang
hingga  pantai tak menerima aku berdiri

di saat tubuh terjatuh mnyentuh tanah
nafas terhentid dalam nadi, jiwa pergi dari raga
kutanjapkan pedang terhunus ke tanah
kemenangan telah di capai, tinggalkan dunia fan





waktu

pesta dan bahagia kenapa terasa cepat berlalu
sedih dan duka kenapa enggan berlalu
hidup yangtelah terjadi adalah masa lalu
biarlah segalanya terhapus oleh waktu

derita datang membuat lidah kelu
kesedihan membuat tangis tersedu
keadaan yangkadang  termembuat malu
jalanikehidupan menempuh waktu

kemanakah langkah kaki menuju
tertatih dan berlari menempuh waktu
meninggalkan kenangan masa lalu
alam memanggil  untuk bersatu

jangan sedih oleh uang yang ada di saku
karena uang tak dapat membeli waktu
berlari mengejar menempuh waktu
mencapai suatu titik yang tidak menentu

senandung

mengasingkan hidup sendiri menyepi
menceburkan diri ke dalam ilusi
bercumbu dengan angin menyentuh lembut
membiarkan matahari memeluk hangat

mencium semerbak harum bunga di taman
mendengar rayuan lembut angin yang berdesir
meneteskan air mata diiringi rintk hujan
terpejam di bawah sinar bulan yang nakal

ilusi bercumbu dengan semesta alam
indah penuh cinta dan damai sejati
yang tak akan di dapat dari penghianat
alam semesta setia menemani hidup manusia

kisah perjalanan hidup manusia
akan di bawa angin dalam senandung
di peluk hangat nya sinar matahari
aiar bah membawa semua kesedihan

rumah gadang

kurindu pulang ke rumah gadang
saat aku kembali datang
disambut  segala celoteh yang menghadang
jadikan penat yang segera hilang

kurindu indah nya  rumah gadang
memetik buah di balik pinu gadang
tumbuhan bumbu tumbuh di belakang
menghabiskan waktu di ladang


keluarga kecil keluarga bahagia ungkapan dusts
membuat dunia menjadi sunti dam sepi
tak ada lagi kakaen dan nenek yang duduk di teras
bercengkrama menanti anak, mantu dan cucu

rumah gadang rumah yang hangat
penuh kasih seluruh kelurga
waktu seaakan cepat berlalu
hilang sekejap saat mebalikan badan

rumah gadang

rumah gadang yang nyaris hilang
rumah kebun buah dan ladang
tergadai sudah untuk bayar hutang
membuat hidup luntang lantung

rumah gadang telah hilang arti
karena rumah RSSSS sebagai ganti
tak lebig seluas kubur menanti
karena rumah menjadi sepi

orang tua sibuk bekerja setengah mati
anak-anak sibuk menonton televisi
tak ada lagi waktu mencipta memori
jalani hidup tapi seakan mati

keceriaan rumah gadang yang sudah hilang
keluarga besar pun tak bisa datang
rumah sangat sempit bukan kepalang
keadaan memaksa menjadi penghalang

Saturday, December 3, 2016

cerita

telah kubawa cerita yang menjadi berita
yang sebenarnya adalah dusta
kata jujur telah hilang makna
manipulasi  adalan prestasi penuh bangga

telah kubawa cerita penuh duka
tawa elit global adalah bencana
tak ada yang akan percaya
manusia lebih percaya dusta

kebanggan manusia akan harta
beramal ternyata hanya bencana
termakan indahnya janji surga
menghindar dari api neraka

cerita tentang kebenaran dusta berita
kalah oleh monopoli dan kuasa
biarlah alam datang memaksa
memberi pelajaran sadarkan manusia

lupa

mengapa angin bertiup  kencang penuh benci
kemarahan kepada manusia yang tak sadar diri
yang telah lupa akan hidup dalam harmoni
dengan serakah alam terus di exploitasi

angin berhembus kencang menuju pantai
menerjang pantai yang  luluh lantak oleh tsunami
kemarahan alam yang penuh benci
karena sekarang manusia hidup dalam ilusi

senandung harmoni alam tak dinikmati
manusia menjalankan kehidupan ilusi
manusia telah lupa akan jati diri
akan harkat manusia hidup di bumi

manusia hidup mencari, menembus  ilusi
hidup dalam fata morgana seakan pasti
lupa akan kekayaan yang hakiki
lupa akan tanggung jawabnya nanti

rindu

aku merindukan mu kasih
tidak kah kau dengar jerit hati ini
tidak kah kau lihat air mata yang tertahan
menyesakan dada menahan rindu

kasih kapan kau datang menjemput
lihatlah wajahku yang kusut
kulit ku yang mulai keriput
dan hati ku yang sedang sekarat

kasih cepatlak kau datang menjemput
kunanti tak sabar dan janganlah telat
ku kenang saat hati kita terpaut
ku menyesal menyayangi mu terlambat

kasih ku mengapa kau pergi jauh
tertatih hidup yang aku menjalani
hati nelangsa dalam kesunyian
betapa aku sangat merindukanmua

Wednesday, November 30, 2016

harapan

harapan demi harapan selalu tampak indah
berlari mengejar menuju fata morgana
lelah terkapar menyadari ilusi yang ada
gagal dan bangkit lagi penuh harapan

biarlah harapan menghibur hidup
membuat jiwa betualang jauh
mengapai indah  mimpi  dalam angan
akankah matahari kekbali bersinar

hanya matahari tak pernah ingkar janji
memberi kehangatan penuh kasih
mendekap angan di bawah sinar matahari
membuat hati berbunga penuh senyum

merangkai harapan demi harapan
penderitaan menjadi tak berarti
cerita hidup yang penuh warna
saat ziarah singkat di bumi fana

harapan

perempuan tua itu menangis menatapku
sinar mata penuh kasih dalam tatapnya
membaca sinar mataku yang sarat
penuh warna kehidupan yang telah berlalu

tubuh ini begitu lemah, terkapar tak berdaya
jerit tangis membebaskan penderitaan
melalui lorong waktu yang belum berakhir
merangkai cerita hidup sepanjang nafas

derita demi derita terangkai dengan indah
waktu kuraut penuh dengan warna j
kisah indah tentang perjuangan
tak pernah menyerah dalam hidup

harapan  demi harapan membuka jalan
untuk selalu  tabah dan tawakal
jalankan hidup yang tak ramah
meniti akhir ziarah fana

petarung

mata ini tak dapat terpejam
menatap dunia yang bertambah kejam
semua di perhitungkan dengan tajam
mengiris hati menusuk dan menghujam

hati terluka dan berdarah teriris
hidup  berjalan bagai angin yang berhembus
berlalu berdesir menerpa hati  yang keras
menantang selama nafas masih berhembus

segala yang terjadi tanpa hati yang tulus
adalah tantangan yang harus ku tebus
kusiapkan pedang terhunus
beri aku kesempatan menebas

tak kubiarkan mata ini terpejam
hati yang gelisah karena dendam
tak akan kubiarkan terpendam
menghadang pertarungan yang kejam

bertarung

gelombang hidup menerjang kencang
mata nanar menatap menghadang
kubiarkan semuanya datang dan kutantang
hidup dengan pedang terhunus
walau harus kutebus dengan nafas terakhir
tak akan pernah aku menyerah

hidup indah tak berpihak padaku
kulepas semua dan kubiarkan telanjang
tak ada yang perlu di sembunyikan
warna kehidupan yang tak selalu putih
dalam hitam kulihat putih
dalam putih ku lihat hitam

kujalankan hidup walau harus tertatih
rasa nelangsa karena sebatang kara
tak membuat air mata ini mengalir
sudah kering oleh derita panjang
tertatih sendiri dalam kejamnya dunia
penuh tipu daya dalam pesona
jerat yang di pasang mencekik leher

tak akan aku mundur walau selangkah
bertarung sampai di ujung nafas
demi semua yang kubela dan kucinta
hasrat hidup yang  selalu nyaris pudar
tantangan yang datang menghadang
membuat aku terbangun dan siap bertarung