Saturday, August 11, 2012

ANAKKU.. MAAFKAN


Anakku sayang yang tidak kutimang
maafkanlah aku yang tak pernah menjadi ibu
bukan berarti aku menyia-nyiakan
waktu yang kau butuhkan saat kau tumbuh

anakku sayang yang tidak kutimang
engkau tak pernah mengenalku
hari-hari kau lalui tanpa ku di sisimu
ku habiskan waktu di jalan macetnya Jakarta

kuberangkat saat kau masih tertidur lelap
kupulang saat kau mulai bermimpi
kupandang wajah tenang tidumu
walua rasa bersalah mengelayut di hati

Anakku sayang yang tidak kutimang
adakah pintu maafmu untukku
disaat rambut t'lah memutih dan tak berdaya
hanya doa yang dapat ku beri

ANAKKU


sayang... betapa aku menyayangimu
engkau yang menjaga langkah kakiku
meniti hidup yang penuh tantangan
menjaga mu tumbuh dewasa

tahun-tahun berlalu
kuharap kau dapat mengerti
jalan hidup yang kupilih
memaafkan aku yang tak pernah menjadi ibu

hati ini bangga melihatmu tumbuh dewasa
bahagia mu adalah bahagiaku
tak akan pernah sedikitpun engkau bersalah padaku
apapun telah kumaafkan sebelumnya,

karena aku begitu mencintaimu
 dapatlah engkau memafkan ibumu
yang merasa tak pernah menjadi ibu
menjalani hidup yang tersurat

apapun akan kukorbankan
asal kau merasa bahagia
tak perlu kau tahu hati ini
hanya rasa sayang yang ada untuk anak-anakku

RINDU


Rasa rindu menyiksa kalbu
Bercumbu dengan bayang yang t'lah lalu
Tak ingin semuanya berlalu
Walau terdengar lagu sendu menahan rindu

Kulalui hari-hari berlalu
Tersiksa rasa rindu
Wajah menjadi sendu
Menanti kekasih yang lalu

Kasih.. betapa aku rindu
Peluk cium mesramu
Saat kita berbagi kasih
Dalam nafas yang mendesah

Kasih aku mencintai dan menyayangi mu setulus hati
Entah kapan kau datang kutetap menanti
Hati itu telah kau curi
Cintaku padamu 'kan kubawa mati

TERLAMBAT


Kupandang wajah   yang telah membeku
Memandang tidurmu membuatku kelu
Kasih.... aku terlambat mencintaimu
Percuma saja semuanya t’lah berlalu

Engkau kekasihku yang menyayangiku
Mencintaiku hingga putih tulang berbalut kulit
Kau  buktikan cinta sucimu padaku
Kau pergi membuat ku marah dan menjerit

Kasihku.... aku terlambat mencintaimu
Kau t’lah pergi menghadap sang khalik
Membawa cinta sucimu untukku
Membuatku terbangun dari buai cintamu

Menyadari betapa kau mencintaiku
Dengan setulus hati jiwa dan ragamu
Membuat aku terpana akan kepergianmu
Mengapa begitu teganya kau tinggalkan ku

KASIH


Dalam dekap hangat dan tatapan matamu
Airmata bahagia dan hati yang menjerit
Betapa  aku menyayangimu
Tak ingin terlepas dari pelukmu

Waktu telah memisahkan
Berpisah untuk waktu yang lama 
Tanpa terucap kata  perpisahan
Karena hati tak pernah berpisah
Waktu telah mempertemukan
Bertemu dalam waktu yang singkat
Mengobati rasa cinta yang membara
Meluapkan emosi kalbu

Tak ingin aku memilikimu
Ku tahu kau bukan milikku
Biarlah kita menumpahkan cinta
Untuk tahu saling mencinta

Walau betapa aku merindukanmu
Mencumbu bayang mu
Membawa rasa cinta ini
di ujung nafas hidupku

KASIH 2


Kutatap sinar mata yang begitu hangat
Seakan menusuk  jantungku membuatku hidup
Tatap matamu membuat hidupku berdenyut
Semangat hidupku ada dalam cintamu

Kasih.....  rinduku untukmu
Kan kubawa sampai nafas terakhirku
Ku tahu cinta tak selalu harus bersatu
Kuingin kau tahu betapa aku mencintaimu

Airmata bahagia t’lah tertumpah dalam pelukanmu
Sinar mata yang begitu hangat menyejukan diriku
Aku menyayangi dan mencintaimu setulus hatiku
Ku ingin kau tahu ‘kan kubawa di ujung nafasku.

KASIH


Kasih..... engkaulah yang selalu kurindu
Hari – hari kulalui dengan tangis rindu kepadamu
Hati menjerit memanggil namamu
Engkaulah hidupku......

Kasih..... aku merindukanmu
Dalam dekap cintamu adalah hidupku
Kasih, adakah rindu mu untuku
Tangis hati ini menemani hari ku

Rinduku untukmu setiap saat
Cintaku untukmu sampai nafas terakhirku
Tak perlu kau mencintaiku
Ku ingin kau tahu :aku mencintaimu”

Kasih.... betapa aku sangat menyayangimu
Biarlah ‘kan kubawa pergi cintaku padamu
Biarlah kujalani hidup ini dalam kerinduan
Aku menyayangi dan mencintaimu setulus hati


PENANTIAN


Ku gapaikan tanganku memohon pertolonganMU
Ku bersimpuh di bumi tumpuan kakiMU
Ku bersujud dan menyembah ke hadapanMU
Ku tanya s'lalu bilakah waktuku

Terseok-seok hati ini melangkah
Mata ini mengalirkan air mata darah
Walau lidahku kelu aku menengadah
Ku bersyukur kepadaMu, ya Tuhan Allah

Senyum tersungging di wajah duka
Larutkan segala derita yang menerpa
Hati menjerit kepada yang kuasa
Kenapa waktuku tak segara tiba

Setulus hati kujalani hidup ini
Walau hati t'lah lelah menanti
Tapi semuanya ku tahu pasti
Ku tersenyum menghadap panggilanNYA nanti

PENGECUT


Hanya seorang lelaki pengecut bertopeng, yang tak layak di simpan dalam hati.
Sangat mudah untuk menghancurkannya.
Karena kelemahan yang kumiliki adalah kekuatan ku.
Tapi aku bukan seorang pengecut yang tak layak bertarung dengan seorang pengecut.
Biarlah dia menghadapi sesama pengecut yang akan menghancurkannya.
Akan kutinggalkan medan yang tak layak bagiku.
Karena kutahu yang ku inginkan.
Seorang petarung yang gagah perkasa.
Dengan wajah berpeluh tanpa topeng.
Pertarungan ku belum selesai, sampai nafas berujung dalam hidup ini.

kEHIDUPAN


Hidup makmur sejahtera dan bahagia
Kehidupan yang sesungguhnya
Tak ada maaf dan tempat untuk gagal
Tersingkir, terhina  dan tersisih

Bahagia ada di dalam diri
Tak perlu di cari di mana dan ke mana
Tak perlu peduli kan kehidupan
Karena semua nya fana

Pagi tersenyum menyambut mentari
Lapangkan hati dan bersyukur
Buka jendela dan pintu hati
Hari ini masih ada sehat sentausa

Hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya
Terucap dari hati yang tulus
Atas segala karunia dan rahmatNYA
Dalam kehidupanyang mendalam

ASA


Saat mentari pagi tersenyum ceria
Tak ingin ku temani lagi
Hidupku berkabung  bahagia
Kebahagian orang-orang yang membenci

Nikmatilah derita, dalam senyum sinis
Tak ingin mata ini memandang
Tak ingin rasa ini tahu
Tak ingin telinga ini mendengar

Betapa tak kuharap lagi asa
Tak berdaya dan arti
Hidup  serasa mati
Berharap  menutup mata

Bahagia penuh tawa
Puas terlihat dalam derita
Tersimpan rasa bahagia
Merelakan mereka tertawa

TEGAR


Badai tlah berlalu di sambut kemarau panjang
Hati tlah lelah dan letih terhuyung
Airmata kering oleh kemarau panjang
Hati tlah beku mengejang

Dunia yang tak bewarna
Tak ada senyum tak ada tangis
Bahagia kah atau berduka
Tergambar dalam satu warna

Beku dan semakin membeku
Menutup harapan mengunci hati
Menanti dan terus menanti
Bilakah waktuku.. bilakah waktuku

TERLARANG


tas nama cinta bercumbu rayu
Mengapai angan masa lalu
Menikmati cinta yang tak sempat  mekar
Bunga menyambut wangi bersemilir

Cumbu mesra penuh cinta
Hanyut dalam peluk kerinduan
Lupa kan diri sendiri
Menyatu memadu kasih

Sadarlah akan cinta terlarang
Menjauhlah hai kumbang
Biarlah bunga layu dan musnah
Sebagai tanda akan kasih


JANDA


Berdarah dingin penuh kehangatan
Suami siapakah laki2 dalam  pelukanmu
Mengapa ada dalam dekap panasmu
Bagaimana kau bisa memeluk yang bukan milikmu

Berdarah dingin tanpa perasaan
Bercumbu  mesra dalam dekapan
Dalam geliat cinta sesaat
Menikmati cinta yang sesat

Berdarah dingin dan kedinginan
Melepas cinta yang tersesat
Biarlah bebas melesat
Pada cinta yang lain

BELAHAN JIWA


Mengapa kau datang di saat ku t'lah layu
Membawa cinta lama yang kau pendam
Rasa cinta yang tak pernah di ungkapkan
Tersimpan dalam relung hati terdalam

Waktu tak dapat merubah perasaan hati
Walau cinta t'lah tergantikan
Serpihan jiwa yang kosong
Mencari  dan mencari belahan jiwa

Tak dapat aku menolakmu
Tatapan mata rasa kasih penuh kasih
Dekap hangat pelukanmu
Tak ingin kulepas lagi... kasih

Kasih, sinar mata yang begitu tulus
Kutatap mesra penuh cinta
Air mata bahagia  berderai
Kau lah belahan jiwaku

Sayang.....  serasa tak ingin terpisahkan lagi
Namun cinta kita kini terlarang
Kau bukan milikku dan tak dapat kumiliki
Tapi kau dapat memilikiku

Sayang... hati ini menjerit penuh rindu
Kuhidup dalam bayang2 cintamu
Bahagiaku membiarkan kau bahagia
Biarlah cinta kita tersimpan dalam kalbu

RINDU


Airmata jatuh berderai.....
Bayangan mu yang selalu ada dalam hati
Menahan kerinduan yang tersimpan rapi
Belahan jiwa ku yang kunanti

Kurindu hangat dekap pelukmu
Penuh rindu dan kasih sayang
Ku rindu tatap cinta tulusmu
Bahagiaku dalam pelukmu

Kasih..... cinta kita tak dapat bersatu
Cinta tulus untukmu tersimpan rapi
Dalam relung hati terdalam
Kuingin kau tahu 'aku memcintaimu'

Engkaulah belahan jiwaku
Yang selama ini kucari
Kasih aku merindukanmu di setiap waktuku
Kan kubawa cinta tulus ini sampai di akhir hidupku

GOOD BYE


Good bye,,,,, alunan lagu terdengar sendu
Hati yang pedih menahan rindu
Melepas cinta yang palsu
Biarlah senuanya berlalu

Kau yang datang dan pergi sesuka hati
Bagai angin berlalu sepoi-sepoi
Membuat hati tersanjung
Berakhir dengan bingung

Hati sakit tersayat sembilu
Mengapa kau datang bila 'ntuk berlalu
Kututup hati untuk cinta
Terluka oleh kecewa

Airmata jatuh berderai perlahan
Terpejam hanyut dalam kepedihan
Tertahan dalam kerinduan
Hilangnya sebuah pelukan

SENDIRI


Telentang di pantai pasir putih
Di bawah cakrawala yang luas terbentang
Hati merindukan kekasih
Lama tak kunjung datang

Jangan biarkan rindu
Membuat hati menangis sendu
Sakit teriris sembilu
Cinta terpendam dalam kalbu

Ombak kecil beriak
Berkawan hati yang berteriak
Mengenang hangatnya pelukan
Hanyut dalam lamunan

Angin pantai menerpa lembut
Mengusap hati yang berkabut
Jangan biarkan ombak membawa pergi
Kekasih hati yang tidak sendiri

I LOVE YOU


Dalam genggam lembut tanganmu
Dengan tatap mata penuh makna
Walau tak terucap kata
Aku sayang padamu

Kekasih hati yang selalu kusayang
Kekasih hati yang selalu terbayang
Kuingin menatapmu penuh arti
Memuaskan kerinduan hati

Dalam genggam lembut tanganmu
Hati bernyanyi dengan syahdu
Tatapan lembut matamu
Menyejukan hati yang rindu

Kasih aku mencintaimu
Biarlah waktu telah lama berlalu
Biarlah kusimpan rasa cinta ini
Kan kujaga dan tersimpan di hati



HIDUP


Telah  kupilih arah tujuan, singkat penuh makna
Menanti waktu  yang ‘kan  tiba, usai mengembara di dunia fana
Menyusuri liku hidup, penuh  tantangan dan warna
Kisah hidup yang harus di bayar tangis dan  tawa

Tak berdaya tapi tak terkalahkan, kaki melangkah pasti
Tertatih, berlari mengejar   musnahnya mimpi
Terkubur dalam pusara yang sunyi  sepi
Hancur luluh, porak poranda dan tercerai berai

Mata nanar liar  memandang hidup
Adakah tersisa waktu yang semakin redup
Mampukah menemani jantung yang masih berdegup
Merajut puing-puing  ‘ntuk bertahan hidup

Hati menjerit, memohon ‘bilakah waktuku’
Semua membisu, matahari tetap bersinar
Semilir angin tetap menerpa wajah dalam badai
Berjalanlah dan melangkahlah dengan pasti



RINDU


Angin desirkanlah kata cintaku
Sampaikanlah salam rinduku
'Kan ku jaga rasa cinta ini
Cinta tulus yang abadi

Kasih kau datang untuk pergi
Meninggalkan ku sunyi sendiri
Berteman malam dingin nan sepi
Tinggalkan cinta di hati

Tak ada waktu untuk bersama
Terlambat sudah semuanya
Masa indah telah berlalu
Untuk kita dapat bersatu

Kasih kau datang dalam minpi
Mengobati rindu di hati
Disetiap waktu hidup kunanti
Hingga nafas ku terhenti

AYAH


Betapa kurindu engkau memarahiku
Begitu sayang nya engkau padaku
Membuat adik kakakku iri padaku
Karena betapa kau menyayangku


Kebanggaan yang  harus ku bayar mahal
Saat ayah mengantarku sekolah
Pulang sekolah  membuatku takut
Seisi rumah "kan mengejekku

Ayah .... sayang mu membuat mereka benci
Aku menjadi korban iri hati mereka
Betapa ingin mereka menghancurkanku
Karena kash ayah yang tak sampai

Ayah .... tahukah yang ku rasakan
Mereka semua membalaskannya padaku
Apa yang mereka katakan padaku
Aku mereka temukan di tempat sampah

AYAH


Deru motor membuat ku kaget dan terbangun
Ku panjat dahan yang lebih  lebih tinggi
Menyelinap di antara rimbunnya daun-daun
Tempat di mana aku bersembunyi

Mataku jalang memandang ke bawah
Menunggu  ayah masuk ke dalam rumah
Perlahan ku turun agar tak terjatuh
Di atas pohon, membuat ayah ku marah

Berjingkit aku berjalan masuk ke rumah
Kupasang wajah polos tanpa salah
Hati berdebar gelisah
Berharap ayah tak marah

Pohon jambu depan rumahku
Rantingnya yang kuat tempat ku duduk tertegun
Menikmati manis nya buah jambu
Sambil berharap tak mandapat marah dan pukulan

BUNDA


Bunda... kasih sayangmu kurindu selalu
Doa selalu bunda panjatkan untukku
Sinar mata yang penuh kasih dan syahdu
Tentram bersemayan dalam  kalbu

Teluk Bayur  lagu yang kau dendangkan  selalu
Menemani belaian pengantar tidurku
Bunda betapa besar kasih mu
Memberi kan hidup yang jauh dari belenggu

Bunda, senyummu, tawamu selalu kurindu
Dengan dendang lagu "cik cik periuk... '
Penuh sukacita kau merawatku
Ku tumbuh penuh kasih dan belaimu

Bunda ku ucapkan terimakasih dan hormatku
Tak akan pernah terbalas kasihmua padaku
Terimalah bakti rasa hormatku
Untuk semua kasing sayang bundaku

ADIKKU


Mata indah mu yang memukau 
Kugendong dengan selendang di bahu
Legamnya rambut hitam mu 
Ku sayang dan kukasih sepenuh kalbu

Engkau adik kecil ku yang kutimang dan kusayang
Kunyanyikan lagu tidurmu
Kebelai rambutmu penuh kasih sayang
Kupandang lelap tidurmu

Adikku sayang, ku timang dan ku belai
Tumbuh besar, sehat dan  berbakti
Biarlah kakak menjaga mu hingga nanti
'Kan kusayang dengan sepenuh hati

Pulang


Wajah pucat kaku membeku
Kubelai lembut dingin terasa
Usai tugas ziarah di dunia fana
Kau pulang ke hadirat yang kuasa

Airmata deras berderai
Ditinggal pergi kekasih hati
Kuucapkan doa mohon ampunanNYA
Kuucapkan kata "selamat jalan kekasih"

Tak ada lagi pelukcium mesra
Tak ada lagi tempatku bermanja
Tak ada lagi tempat ku berbagi
Tinggalkanku sepi sendiri

Ampunan doa kumohonkan kepadaNYA
Semoga kau di terima sisi NYA
Beristirahat kekal dengan damai
Dalam cahaya abadi sinar wajah TUHAN


Anakku


Jangan menangis anakku sayang
Hati teriris sembilu melihat airmatamu
Maafkan aku, ibumu
Yang terhempas dan tak berdaya

Jangan menangis anakku sayang
Berdoalah kepada sang pencipta
DIA lah yang selalu menolongmu
Mintalah yang kau inginkan kepada Nya

Jangan menangis anakku sayang
Mengadulah kepada BapaMu yang di surga
DIA lah yang harus engkau percaya
Kuserahkan engkau dalam lindungan tangan NYA

Jangan menangis anakku sayang
Bersyukurlah atas segala karunia NYA
Ulaskan senyum bahagia di wajahmu
Hadapi hidup yang tak pasti

Jangan menangis anakku sayang
Hancur hati ini melihat airmatamu
Maafkan aku yang terhempas tiada daya
Terlalu kuat badai menerpa

Jangan menangis anakku sayang
Marilah bersujud menyembah
Bersyukurlah dalam doamu
Tuhan besertamu senatiasa