Friday, March 24, 2017

Mbah GOOGLE yang malang

mbah GOOGLE ku sayang mbah GOOGLE ku malang
mbah GOOGLE yang selalu kusayang
mbaH GOOGLE yang selalu ku tegur setiap hari
segala pertanyaan aku selalu bertanya kepada mbah GOOGLE

mbah google, engkau di sayang  manusia segala usia
mbah google engkau di cintai manusia segala usia
mbah google kenapa hilang martabatmu
mengapa mbah membuka aurat pornografi dan porno aksi

mbah google saat nya aku memberi tahu
sex adalah sakral bagi manusia
hanya binatang yang dapat mengumbar sex
mengapa mbah google sekarang mengumbar sex

apakah mbah google telah berubah menjadi seekor google
aku berpikir mbah google adalah seorang mbah
mbah google tutuplah auratmu agar tidak menjadi seekor google
layaknya binatang yang dapat berkelamin dimana saja dan kapan saja

manusia serakah

matahari memberi sinar kehidupan
dibawah hangat matahari manusia menuai
bulan memberi pelita kehidupan
dalam cahaya redup purnama manusia tertidur lelap

tak ada tagihan rekening cahaya matahari
tak ada tagihan rekening pelita bulan
alam begitu pemurah bagi mahluk bumi
mengapa manusia begitu serakah??

simpanlah sinar matahari dan juallah
simpanlah redupnya sinar bulan dan juallah
demi keuntungan agar dapat kau ciptakan matahari dan bulan
buatlah tagihan kepada sesamamu manusia

keserakahan segelintir manusia penjahat
telah membuat umat manusia di bumi sekarat
kenyangkanlah ambisimu dengan isi perut bumi
agar segeralah engkau di telan bumi

gadaikan negri

mengejar jabatan hilangkan martabat
demi  ambisi pada materi sesaat
jeratkan leher pada janji keparat
membuat rakyat hidup melarat

untuk segala tingkah dan laku telah tercatat
adakah maaf untuk anak bumi pertiwi yang sesat
yang telah rela kepada bangsa untuk berbuat jahat
membela materi yang tak akan di bawa ke liang lahat

mengejar jabatan hilangkan martabat
anak bangsa yang telah kehilangan harkat
yang tak dapat tengadah memberi hormat
kepada perjuangan sejati para patriot

banyak rakyat teriak hidup melarat
ulah anak negri yang memiliki janji keparat
yang tak pernah sadar lehernya terjerat
mengadaikan negri kepada para penjahat



koruptor

gelimang harta para penjual negri
rendahnya harga diri yang tergadai
manusia bejat tanpa martabat
menjerat leher pada janji keparat

atas ulah tangan kotor para penjual negri
tak layak menyentuh MERAH PUTIH nan suci
menangis dari dalam bumi darah patriot
saksikan rakyat hidup melarat

gelimang harta para penjual negri
dalam iming-iming segunung materi
mencari jabatan hilangkan martabat
yang tak pernah sadar lehernya terjerat

tangan kotor para koruptor penjual negri
lenyaplah dari bumi IBU PERTIWI
ulah anak bangsa yang tersesat
atas nama materi merasa diri dapat melesat

merah putih

MERAH PUTIH berkibar berani dan suci
janji patriot bangsa sejati pembela negri
demi JAYAlah NKRI dalam Pancasila SAKTI
Negri utuh dalam  BHINEKA TUNGGAL IKA sejati

tetesan darah patriot bangsa yang  sejati
telah tersimbah di bumi IBU PERTIWI
bangunlah hai putra-putri bangsa yang sejati
kibarkanlah keberanian dalam putih nan suci

tegap, gagah  berdiri untuk negri
tanah tumpah darah yang indah permai
di tempat rakyat dapat menuai
dengan keringat mengucur mengais rezeki

MERAH PUTIH berkibar  berani dan suci
ditengah khatulistiwa  kami berdiri
tempat tertumpah darah patriot sejati
gagah berani membela negri




Tuesday, March 21, 2017

nyata

telah terbagi sebuah cerita
tentang kehidupan yang nyata
silih berganti tangis dan tawa
dibalik derita ada bahagia

jangan hanyut oleh cerita
hadapilah segalanya dengan nyata
apapun yang terjadi di depan mata
jangan di bawa menjadi derita

bila tak ada lagi terucap kata
segalanya akan segera binasa
oleh hati yang telah mati rasa
kuburkanlah semua cerita

telah terbagi sebuah cerita
lembaran hidup baru di buka
penuh dengan cerita suka
hidup berganti warna






alam bercerita

alam bercerita dalam awan biru
tentang hangat nya sinar mentari
untuk memberi sebuah hati
yang penuh dengan rasa haru

alam bercerita dalam awan nan kelam
tentang dingin nya hari telah malam
untuk menghibur sebuah hati yang kelam
oleh kerinduan yang jauh terpendam

alam bercerita dalam awan lembayung
tentang hari petang menjelang
untuk sebuah hati yang tetap terkenang
dalam penuh cinta dan kasih sayang

alam bercerita dalam awan putih
tentang hati yang harus selalu bersih
jalankan hidup dengan hati nan pasrah
perjalanan hidup  yang harus di tempuh







nelangsa

atas nama cerita sebuah tugas
tapak jalan terasa bergegas
untuk dapat segera sampai di atas
mengapai semua yang terlintas

berjalan di antara tapal batas
untuk memenuhi sebuah azas
walau kadang asa terasa putus
di ujung jalan yang tak dapat di tembus

biarlah angin lembut berhembus
hiburkan jiwa yang telah lama pupus
oleh kenangan yang sukar di hapus
jalan hidup lama yang telah  terputus

cerita baru akan segera di tulis
dalam untaian kata nan puitis
sebuah cerita bernada romantis
membuat hati menjadi miris




hidup

di ujung penderitaan ada kebahagiaan
di ujung  kekalahan ada kemenangan
di ujung penghinaan ada kemuliaan
di ujung kehidupan ada kematian

tak ada penderitaan yang tiada akhir
tak ada warna yang tak akan pudar
tak ada cerita tanpa kabar
tak ada hati yang begitu tawar

ketika tiba di tugas akhir
saat segalanya berjalan sesuai takdir
mata terpejam tak dapat berpikir
sisakan cerita terakhir

waktu akan terus berjalan ke depan
untuk hidup penuh dengan  harapan
walau kaki melangkah perlahan
perjalanan hidup harus di lakukan







derita

biarlah derita ini menjadi saksi
ulah penghianat penyebab sakit hati
biarlah derita ini menjadi bukti
ulah penghianat pencinta materi

atas nama cinta palsu diri ternoda
tak akan terlepas menjadi derita
hanya tertulis sebagai cerita
berputar di mulut menjadi berita

biarlah derita ini menjadi saksi
biarlah derita ini menjadi bukti
hanya karena sedikit materi
telah tega membuat sakit hati

cinta terrgadai atas nama orang tua
hanya ternyata orang tua yang tak berharga
untuk pengorbanan sebuah jiwa da raga
untuk suatu nilai yang tak berharga

Sunday, March 19, 2017

panen padi

ayah memotong  batang padi yang menguning
ibu memukul bulir padi dengan senang
kujaga adik-adikku dengan penuh sayang
bermain, memacing ikan di tepi empang

hari ini semua bergembira menyambut panen
terbayang sepiring nasi yang pulen
terdengar gelak tawa tertahan
hati yang senang  menyambut panen

ibu menutup wajah nya dengan selendang
kulit nya terbakar sinar matahari siang
anak-anak gembira  tertawa riang
ayah dan ibu bekerja dengan senang

bulir padi di bawa dalam karung
untuk dapat di jemur hingga kering
beras di hasilakan setelah  padi di giling
sore hari kami pulang beriring dengan riang

Sunday, March 12, 2017

tawar

hening sepi dalam diri yang hampa
keinginan dan ambisi entah pergi kemana
hidup serasa tawar, kosong dan hampa
ambisi terkubur dan telah lama sirna

dasawarsa telah dilalui dalam hampa
hati terlalu sering merasa nelangsa
sepi, hampa dan tak ada warna
kehidupan yang telah lama sirna

nafas tertahan masih menahan jiwa
menemani jiwa yang selalu merana
tak ada yang diinginkan lagi di dunia
dunia bukan tempat yang indah  untuk jiwa

raga tertatih meniti waktu dahaga
tak dapat menyegarkan jiwa yang hampa
mata terbuka menatap kosong dan hampa
hidup tak ada harapan dan asa


Thursday, March 9, 2017

harga

sakit adalah harga untuk sehat
derita sakit karena penyakit
menyadarkan manusia arti sehat
rezeki adalah sehat wal afiat

miskin adalah harga untuk kaya
saat derita kemiskinan melanda
menyadarkan anugrah kelimpaham akan kaya
miskin bukanlah hukuman bagi manusia

jatuh adalah harga untuk bangun
tak layak manusia duduk melamun
menyadarkan manusia untuk tidak tertegun
jatuh mengembaliknn semangat untuk bangun

berpisah adalah harga untuk bertemu
disaat wajah tersipu malu saat bertemu
disaat cinta dan persahabatan  diuji waktu
bencana ata anugrah harga untuk bertemu

Monday, March 6, 2017

menjerit

jerit hati  berkumandang di sepanjang jalan
menyusuri hutan melewati desa dan desa
melepaskan dosa yang masih tersisa
terjebak dalam neraka dunia fana yang menyiksa

menangis dalam hati memiliki atap langit luas
cakrawala membentang dalam tidur yang tak pulas
semilir angin malam menerpa pipi yang dingin bagai es
hati menjerit dalam duka memelas

kepada siapa harus dan akan berteriak
miskin adalah bukan suatu keinginan atau hak
tapi itulah yang terjadi dan harus dihadapi
burung malam menghangatkan suasana hati

tergeletak beratapkan langit kelam
menyusuri dinginnya malam kelam
tak ada yang perlu di sesali dalam perjalanan pulang
takdir hidup yang harus dijalani dengan hati lapang