Thursday, January 5, 2017

puisi robot AI google

Tidak.
katanya.
"Yah," katanya.
"Yah," kataku.
"Aku tahu," katanya.
"Terima kasih," katanya.
"Ikut aku," katanya.
"Bicaralah padaku," katanya.
"Jangan khawatir tentang hal itu," katanya.

Itu membuat saya ingin menangis.
Tidak ada yang melihat dia kembali.
itu membuat saya merasa tidak nyaman.
Tidak ada yang melihatnya.
Pikiran itu membuat saya tersenyum.
Rasa sakit tak tertahankan.
Kerumunan diam.
Pria itu berteriak.
orang tua itu berkata.
orang itu bertanya.

Dia diam untuk waktu yang lama.
Dia diam sejenak.
Itu tenang sejenak.
Itu gelap dan dingin.
Ada jeda.
Giliran saya.

Tidak ada orang lain di dunia.
Tidak ada orang lain yang terlihat.
Mereka adalah satu-satunya orang yang penting.
Mereka adalah satu-satunya yang tersisa.
Dia harus bersamaku.
Dia harus dengan dia.
Aku harus melakukan ini.
Aku ingin membunuhnya.
Aku mulai menangis.
Aku berbalik ke arahnya.

Wednesday, January 4, 2017

aku layak

"AKU layak cinta, kelimpahan, kesuksesan, kebahagiaan dan kepuasan."
walau pelupuk mata ini bengkak karena tangis yang panjang
walau pupil mata ini semakin sipit oleh tangis sepanjang malam 
tapi "AKU layak cinta, kelimpahan, kesuksesan, kebahagiaan dan kepuasan."

itulah kehidupan yang harus aku bayar
penuh warna kehisupan yang silih berganti

ada duka dalam kebahagian
untuk menghargai arti kebahagiaan

ada tangis bercucur airmata kesedihan 
untuk dapat menghargai arti kegembiraan

ada kerugian yang harus ditanggung
untuk menghargai arti keuntungan

ada perpisahan yang harus ditangisi
untuk menghargai artinya sebuah pertemuan

ada sekat pemisah dunia
untuk menghargai arti kebebasan

hujan turun menghapus tanah tandus kemarau
untuk menghargai betapa indahnya alam ini

malam pekat merayap perlahan 
untuk menghargai siang hari yang terang
penuh dengan kehangatan sinar mentari
merenung dalam hening malam yang semakin kelam