Saturday, January 31, 2015

maafkanlah aku ibumu

maafkanlah aku ibumu
ibu yang tak pernah menjadi ibu
tak dapat menemani mu becanda dan bermain
ibu yang hanya dapat menggaji pembantu/suster

maafkanlah aku ibumu
ibu yang tak dapat mendekapmu saat kau takut
ibu yang tak menghapuskan air matamu saat menangis
dapat membeli tisue agar suster/pembantu dapat menghapus air matamu

maafkanlah aku ibumu
ibu yang tak memberi kan waktu untk bersamamu
aku berangkat saat kau masih tertidur
pulang larut saat kau baru beranjak tidur

maafkanlah aku ibumu
yang sedih melihat mu menghentikan tangismu dalam pelukan pembantu/suster
berlari mengejar pembantu/suster saat ketakutan
terlelap dalam gendongan pembantu/suster

maafkanlah aku ibumu
yang menghabiskan waktu untuk berdandan dan berkarier
meraih mimpi masa muda, mengapai sukses
menjadikan rekening bank sebagai tolok ukur kebahagiaan



No comments:

Post a Comment