Saturday, December 24, 2016

angin

gemuruh suara angin mengoyak ranting
pelepah pisang bergerak berderak
alam semesta menegur kencang
isyarat bencana yang berarak

malam mencekam dalam hening bening
suara kecang desir angin berserak
jangkrik pun bersembunyi dalam liang
tak sanngup dan tak ingin tampak

nelayan tak sanggup menerjang gelombang
kapal-kapal tertamabat di pantai berserak
menanti angin kencang menghilang
menanti ranting=rating pohon  tak bergerak

malam mencekam terasa panjang
habiskan sisa kopi dan tembakau, membuat serak
lama menanti pagi menjelang sang surya datang
menanti kemilau air laut bercahaya perak

damai

tersimpan direlung  hati terdalam
damai dalam sepi sendiri mencekam
menikmati indahnya malam yang kelam
gemerlap cahaya bintang  di waktu malam

bulan bersembunyi di balik awan
memberi senyum yang menawan
kepada siapa ia hendak berkawan
merayu membuat hati tertawan

semilir senandung angin malam
dengan lembut mata terpejam
kerinduan hati datang menghujam
menusuk relung hati terdalam

lembut desir suara angin
mengelus pipi dengan perlahan
jiwa melayang dalam indahnya angan
keindahan yang hanya tinggal kenangan



menangis

biarlah airmata ini mengalir deras
bila itu membuat hati menjadi lega
biarlah hati ini lemah dan beristirahat
yang telah kaku oleh penderitaan dahsyat

hati ini telah lama kaku dan beku
menghadang menerjang gelombang hidup
hingga tak ada saat mengharu biru
membuat hati sekeras batukarang

biarlah airmata ini mengalir deras
bila itu membuat hati menjadi lega
cukup sudah airmata tertahan di dalam
biarlah kelam tenggelam bersama malam

hati ini terlalu lelah menyimpan cerita
bertahan berjuang demi kehidupan
meraih secercah cahaya terang benderang
meraih indahnya hidup yang telah lama terpendam

kendali

dalam hening bening menikmati senandung alam
dalam malam kelam menikmati cahaya sejati
melebur menyatukan diri dengan alam semesta
bumi ini hanya debu di alam semesta

alam semesta, selalu mendampingi manusia
dalam semua warna kehidupan yang di tapaki
jiwa yang bebas lepas dalam kendali pikiran
menembus batas  ruang dan waktu

tinggalkan ke fanaan mencapai pencerahan
jiwa manusia adalah setitik cahaya penuh energi
hidup di bumi mencapai titik cahaya
tinggalkan kefanaan mencapai cahaya abadi

gunakanlah nafas yang telah di beri
manusia adalah mahluk indah dan mulia
kekuatan akal budi mampu menembus alam semesta
seberkas cahaya penuh kekuatan dalam kendali





ibu

saat tersesat berbisik kepada ibu bumi
ibu berilah jalan terang hidup ini
tersenyum kepada ibu pertiwi
penuh rasa terimakasih atas segala karunia

ibu tuntunlah hidup  dalam kehidupan ini
agar tak tersesat dan kembali lagi
biarlah ziarah fana ini adalah ujian
agar dapat berziarah di alam semestamu

saat bahagia berbisik kepada ibu bumi
ibu betapa engkau menyayangi semua mahluk
penuh cinta, penuh kasih maha pemurah
layak aku bersujud  dan bersimpuh di hadapanMu

ibu bumi, ibu pertiwi ibu lemah caiku
tempat darah dan keringat ini tertumpah
menapaki liku hidup ziarah singkat nan fana
tanpa tahu kapan akan kembali kepangkuanmu



alam semesta

mengapa manusia hidup harus serakah
ingatlah selalu, ziarah fana di bumi ini
dan hidup adalah fatamorgana
hidup hanya untuk waktu yang sangat singkat

dan tak selembar benangpun dapat dipegang
oleh jari yang sudah tak bernafas
berperanglah melawan diri sendiri
atas segala keinginan dan nafsu

hening, sunyi  menikmati senandung alam semesta
gelap dalam kegelapan akan tampak cahaya
kendalikan jiwa dengan akal dan pikiran
lebur menyatu di alam semesta

kebebasan hidup untuk semua manusia
mencapai ziarah abadi di alam semesta
berperang melawan diri sendiri
untuk kehidupan dalam cahaya abadi



ibu bumi

bersujud kepada pencipta alam semesta
bumi ini hanya debu kecil bimasakti
ibu bumi, ibu pertiwi memelihara mahluk bumi
kepada nya kita layak berterimakasih

kepada para bujangga dan pohaci
penuh kasih dan kemurahan
memberi dan menyediakan segala kebutuhan
untuk manusia dapat hidup sejahtera

Sang maha kuasa penciota alam semesta
layak lah manusia bersyukur
untuk segala keindahan isi bumi
tempat manusia berpijak dalam ziarah fana

bumi elok permai kaya dan makmur
berkah ibu pertiwi untuk manusia
untuk membayar nafas hidup yang telah di beri
sebelum tiba pada saatnya kembali

matahari

TUHAN matahari  yang maha pemurah
seperti matahari menyinari bumi
menyinari seisi alam semesta
tersenyum dan selalu tersenyum

bumi ini hanyalah debu kecil di alam semesta
tak layak untuk manusia menjadi angkuh
keangkuhan menutup mata hati
menjadikan jiwa semakin kerdil

hidup tulus dan iklas bagai matahari
tersenyum melalui hari hari yang harus dijalani
tak membiarkan hujan mendatangkan badai
mengusir hujan datangkan pelangi

hidup manusia seindah warna pelangi
cerah kemilau  indah bercahaya
bagai warna kehidupan yang harus di jalani
tetaplah tersenyum seperti matahari

indah



syahdu terdengar di telinga
suara seruling dari negri yang  jauh di sana
indah sangat indah penuh cinta
alam nan indah menyegarkan jiwa

sederhana,, kekayaan hakiki
jiwa yang bebas berselancar di alam luas
penuh rasa syukur atas nafas yang di beri
harmoni  indah alam semesta

senandung indah alam  semesta 
nafas kebebasan manusia penuh harkat
bumi di pijal langit di junjung
tempat di mana manusia dapat berlindung






Monday, December 19, 2016

manusia iblis

manusia tercipta sebagai mahluk mulia
mengapa berubah menjadi manusia iblis
begitu hitam dan kejam hati manusia iblis
kejam, sadis dan bengis, tapi pengecut

manusia iblis penipu dan pengecut
yang tak dapat lagi telanjang
tubuh manusiawi nya telah hilang
berselimutkan nafsu setan angkara murka

binatang lebih mulia dari pada mausia iblis
manusia iblis bersopan-satun dan tatakrama
sembunyikan belati di balik topeng
karean sejujurnya dia adalah manusia pengecut

kelu

jangan tangisi diriku, hanya kelu lidahku
lihatlah sinar mataku yang berbicara
derita kehidupan yang begitu dahsyat
membuat aku terkapar kaku dan kelu

dalam penderitaan yang amat sangat
engkau hadir memberiku pedang terhunus
kutebas semua penderitaan  hidup
membuat aku kembali tegar dan bugar

menembus kegelapan hutan Kalimantan
kaki melangkah dengan pasti tanpa rasa takut
bulan sedang bersembunyi menambah gelapnya hutan
gelap hanya kegelapan tak ada yang dapat kulihat

kubiarkan langkah kaki menuntunku
menembus gelapnya hutan Kalimantan di waktu malam
tanpa arah dan tujuan pasti, dan hanya berlari
menebas penderitaan yang terlalu dahsyat

rindu

awan putih berarak  cepat berkejaran
aku berharap engkau ada di sana
melambaikan tanganmu padaku
mengajakku beriring bersamamu

airmata mengambang di pelupuk mata
kulihat hanya fatamorgana
bayangan kerinduan tak tertahan
sepi nya hidupku tanpa dirimu

dalam duka ku panggil namamu
dalam senang kukenang dirimu
dalam sepi ku menangisi kepergianmu
kapankah aku segera berangkat'

kasih,,,, hanya engkau yang memberiku kasih sejati
penuh gelombang dan tantangan
tak pernah berhenti barang sekejap
mengejar dan mengejar memberi arti cinta sejati