Monday, February 17, 2014

balasan

teriak tolong di dengar bagai anjing melolong
jangan kan tangan terulur
tak seorangpun sudi menghampiri
nikmati lah deritamu, begitulah katanya

teriak minta tolong, bagai angin lalu
saat nya mengetahui teman sejati
yang akan tetap sudi menghampiri
walau sedang terjatuh dan tak berdaya

bukalah hati untuk menolong
hapuskanlah airmata sesama mu
berkah akan menghampirimu
perlindungan ada padamu

saat menjauh dari teriak minta tolong
engkau hampiri penderitaan
karena TUHAN akan membalas
dan tak akan ada yang  sudi menghampiri




bersyukur

saat derita datang melanda. bersyukurlah....
tak ada saudara, sahabat dan teman yang akan sudi menghampiri
terbuang jauh dari kehidupan, tenggelam dalam derita
teriak minta tolong, di dengar bagai anjing melolong

tangis berderai dalam derita dan kesedihan
bersyukurlah, bila ingat kembali padaNYA
karena hanya DIA yang akan menolong
sepi sendiri dan dekat kembali padaNYA

bersyukurlah dalam gelapnya hidup, terlihat terang
sadar diri atas ke tak berdayaan
mendekatkan diri kepada sang pencipta
pertolongan pasti dan benar

tolong.....

di saat terjatuh, dunia terasa sepi
teriak minta tolong, nyaris tak di dengar
pergi menjauh semua saudara dan sahabat
sepi sendiri, menanggung derita

teriakan tolong hanya menjadi cemooh
hinaan datang bertubi-tubi
orangpun tak sudi menghampiri
tenggelam dalam sedih

teriak minta tolong dalam doa
TUHAN maha pengasih dan penyayang
hanya DIA yang dapat menolong
untuk hapuskan derita

doa dalam tangis memohon
TUHAN yang maha pengampun
mujizat terjadi karena pertolongan NYA
hanya DIA penglipur lara

reuni akbar

misi temu kangen masa sekolah
reuni akbar di gelar mewah
obati masa indah di sekolah
hidup tanpa masalah

pesta mewah meriah
lupakan susah dan sedih
jangan pula mencari celah
karena semua telah berubah

sahabat dahulu masa sekolah
keberhasilan telah merubah
membuat diri menjadi angkuh
sahabat  telah menjauh

reuni akbar ajang pamer
secuil keberhasilan ingin di gelar
rindukan pujian teman dan sahabat
rasakan diri telah hebat



Sunday, February 16, 2014

bencana 2014

terkubur hidup-hidup di dasar laut,korban longsor di SULUT
tanah terbelah, retakkan rumah di Jawa
uap panas gunung Sinabung yang mematikan
debu vulkanik gunung Kelud menyesakan dada

banjir melanda Indonesia dan Inggris
badai salju melanda Jepang dan Amerika
suhu tinggi melanda Australia
surut air laut di Banten

bencana menyebar di dunia
cobaan bagi yang tertimpa musibah dan selamat
masih adakah rasa peduli terhadap sesama?
masih adakah hati yang terketuk

menangis pilu korban bencana
berpesta ria karena aman dan damai
sisi kehidupan yang berbeda
berbedakah setiap insan manusia

hentikan tangis korban bencana
rencanaNYA tak 'kan pernah tahu
hikmah di balik bencana
agar kita mendekatkan diri kepadaNYA

hentikan pesta ria sejahtera
hukuman mengintai segera
karena hati yang tertutup
untuk rasa empati dan peduli


sentilan

tangan TUHAN yang perkasa
ingat kan manusia akan dosa
bencana di seluruh dunia
banjir, gunung meletus, badai salju dan gempa

berdoa dan bertobatlah
ziarah di dunia fana
manusia hanya hambaNYA
dan 'kan kembali kepadaNYA

bumi tumpuan kakiNYA
hanya kepada NYA kita bersimpuh
mohon ampun sujud dan sembah
untuk hidup dalam ridhoNYA



manja

kenapa harus manja
rindukan belai kasih mesra
hidup serasa hampa
menyendiri hidup tanpa cinta

peluk cium kasih mesra
belai lembut tentramkan rasa
becanda, riang tertawa
saat indah bermanja

kini semua tinggal kenangan
kekasih pergi tinggalkan pesan
janganlah takut dalam kesendirian
hidup abadi dalam bayangan





korban kampanye

meleleh getah pohon tak bersalah
paku tertancap di batang pohon nan kokoh
kibarkan spanduk kampanye entah berantah
getah mengalir bagai air mata tertumpah

diam membisu dan tak berdaya
paku yang terus di tancapkan
bertubi-tubi silih berganti spanduk terpampang
hanya untuk meraih untung semata

diam membisu dan tak berdaya
kekokohan yang terkikis
getah yang tertumpah membusukan batang
hancur tak berdaya, membusuk dan tumbang

korban kampanye yang tak bertanggung jawab
silau mata hati mencapai ambisi
siap korbankan apa saja
melindas, menggilas yang tak berdaya