jujurlah berkata kepada diri yang lupa jati diri
hening sejenak atas semua bencana yang menimpa negri
longsor, gempa, banjir dan banjir lagi
bangsa yang telah meninggalkan harmoni
hidup selaras dengan alam dalam harmoni indah
telah di tinggalkan bangsa ini yang sedang buta
pergi jauh dan lupa akan budaya asli bangsa,
bangsa yang telah lama hidup selaras dengan alam
bangga akan ritual penuh darah dan angkara murka
telah tega membunuh bangsa sendiri
membela sesuau yang tidak mau di mengerti
oleh tertutupnya hati dan hilangnya akal
kabut budaya asing menutup jiwa, hilang jati diri dan nilai bangsa
yang di picu oleh ajaran aksara, kitab penuh cipta daya ambisi
terbuai oleh janji indah yang tak pasti dalam ancaman derita
membuahkan sifat serakah dalam diri yang telah lupa diri
hening sejenak atas semua bencana yang menimpa negri
longsor, gempa, banjir dan banjir lagi
bangsa yang telah meninggalkan harmoni
hidup selaras dengan alam dalam harmoni indah
telah di tinggalkan bangsa ini yang sedang buta
pergi jauh dan lupa akan budaya asli bangsa,
bangsa yang telah lama hidup selaras dengan alam
bangga akan ritual penuh darah dan angkara murka
telah tega membunuh bangsa sendiri
membela sesuau yang tidak mau di mengerti
oleh tertutupnya hati dan hilangnya akal
kabut budaya asing menutup jiwa, hilang jati diri dan nilai bangsa
yang di picu oleh ajaran aksara, kitab penuh cipta daya ambisi
terbuai oleh janji indah yang tak pasti dalam ancaman derita
membuahkan sifat serakah dalam diri yang telah lupa diri