Friday, December 29, 2017

IKET BIRU - BLUE TURBAN

iket biru dari tanah Banten, suku Baduy
telah mengasingkan diri dari zaman
memelihara kultur budaya asal
penuh rasa hormat kepada TUHAN YANG MAHA ESA

iket biru dari tanah Banten, suku Baduy
hidup dalam tatanan budaya asal
memelihara jiwa dan raga dalam harmoni alam semesta
penuh rasa hormat kepada KARUHUN di kaHYANGan

iket biru dari tanah Banten, suku Baduy
telah berjaga menjaga negri bahari
panji hitam yang siap bertarung, melawan ketidak adilan
siap menumpas kejahatan dan keserakahan

iket biru dari tanah Banten, suku Baduy
dengan kekuatan alam semesta
menghakimi umat manusia di bumi
membersihkan bumi yang baru lahir kembali

iket biru dari tanah Banten, suku Baduy
perilaku hidup demi kemuliaan SANG MAHA PENCIPTA
harga pasti untuk semua ciptaan TUHAN YANG MAHA ESA
tersimpan di hati yang dalam putih dan bersih bercahaya

INDONESIA JAYA SAKTI

di bawah MERAH PUTIH kami bernaung NKRI ADi JAYA SAKTI
berazas PANCASILA bersujud kepada TUHAN YANG MAHA ESA
berpayung BHINEKA TUNGGAL IKA ragam kekayaan budaya
karunia TUHAN YANG MAHA ESA negri subur , indah dan kaya

sujud dan terimakasih sebesar-besarnya kepada TUHAN YANG MAHA ESA
sujud dan terimakasih yang sebesa-besarnya  kepada semua LELUHUR di kaHYANGan
kami akan segera bangkit berdiri, berperang melawan ketidak adilan
menumpas segala kejahatan dan keserakahan

kami  bangsa INDONESIA telah bersumpah
tanah air INDONESIA, Ibu Pertiwi tumpah darah kami
Bangsa INDONESIA untuk semua suku dan ras
Bahasa INDONESIA mempersatukan visi dan misi kami

kami bangsa INDONESIA telah bangkit
menuju masyarakat yang makmur sentosa
memimpin dunia sebagai RATU dan RAJA
dalam asuhan IBU PERTIWI, IBU BUMI, IBU TANAH AIR

kami bangsa INDONESIA siap memimpin dunia
membawa dunia baru kepada kelimpahan untuk seluruh umat manusia
menjunjung tinggi kultur budaya asal  dengan penuh hormat
menghargai alam semesta raya yang kaya raya



Thursday, December 28, 2017

pedang ALLAH

pedang Allah telah turun ke bumi
penghakiman di hari akhir umat manusia
bencana alam melanda seluruh sudut bumi
hanya peringatan agar manusia sadar diri

pedang Allah telah turun ke bumi
menebas kejahatan dan keserakahan
menagih hutang darah umat manusia
menagih hutang nafas umat manusia

pedang Allah telah turun ke bumi
menyapu bersih segala rasa iri dan dengki
ciptakan kedamaian dan keadilan sejati
agar sejahtera hidup umat manusia

pedang Allah telah turun ke bumi
di sambut gelegar cahaya kilat di langit
di sambut air yang berlari menyambut
di ayun dalam badai keadilan

bencana alam

hening dalam sepinya malam, merenung
manusia serakah  yang tidak penah kenyang
sawah, gunung dan hutan telah habis di tebang
menguburkan cerita  indahnya nusantaRa

tanah tempat manusia berpijak dengan tenang
telah porak poranda oleh ketidak adilan
si miskin hanya dapat menggarap tanah sewa
menyambung hidup hanya sekedar kenyang

tanah yang terkoyak memanggil api langit
tanah yang terkoyak memanggil angin
tanah yang terkoyak memanggil air
tanah air, api dan angin  dengungkan angkara

gempa dan longsor geliat tanag di bumi
badai dan topan tarian angin kencang
api dari langit menhanguskan segalanya
banjir dan banjir di setiap sudut dunia

adakah kesadaran manusia untuk bertobat
sedikit waktu lagi bumi akan terkoyak
bumi baru berwarna hijau dan biru
tetesan darah di bumi segera di bersihkan


Wednesday, December 20, 2017

raskin

si miskin itu sendirian sebatang kara
raskin, beras untuk si miskin bersubsidi
ternyata memang benar beras untuk si miskin
si miskin yang tetap bersujud dan bersimpuh kepadaNYa

si miskin yang selalu berdoa dan bersyukur
walau hanya sanggup membeli raskin
beras penuh berkat dari Sang Hyang Pohaci
raskin yang dihargai dengan hati yang tulus

apakah si kaya tidak makan nasi dari beras
mengapa beras hanya untuk si miskin
raskin, raskin  jatah beras untuk si miskin
sunggu suatu penghinaan terhadap Dewi Padi

si miskin tak sempat memuja sang berhala
mensyukuri jatah raskin yang  diterima
rasa syukur yang tulus di dengar Dewi Pohaci
miskin lebih baik daripada menuja berhala "UANG"

Monday, December 18, 2017

bumi baru


bumi baru di telapak tangan ibu pertiwi
matahari ceria tersenyum penuh damai  kehangatan
cahaya matahari memberi makan seisi bumi
kelimpahan untuk manusia hidup damai sejahtera

biarlah bumi ini menjadi surga bagi mahluk hidup
untuk mengabdi kepada Sang Maha Pencipta
dalam kelimpahan manusia hidup di bumi
penuh restu Ibu Bumi sang Ratu Adil

penumpah darah telah lenyap dari muka bumi
di saat SangHyang  Pohaci menagih pati manusia
di saat alam semesta membalas polah manusia
raga terkubur dan hanyut dalam bencana

bumi baru, bumi yang muda kembali
tempat tinggal manusia sejati, yang tetap memiliki hati
yang tetap bersujud kepada Sang Maha Kuasa
yang tidak terbawa memuja berhala "uang"


Saturday, December 16, 2017

BENCANA KEADILAN

tak perlu untuk ditangisi, atau disesali
waktunya telah tiba, hutang telah jatuh tempo
"perjanjian lama" sudah tamat, dan kini saat nya kiamat
tak ada waktu untuk mengucap kata maaf dan tobat

jangan tanyakan kenapa tanah air udara dan api meradang
menghadang manusia dengan bencana  dahyat
tanya pada diri yang memilik hati yang terang
di sana ada jawaban yang pasti  untuk selamat

kepada siapa diri manusia berhutang
kepada siapa diri manusia berperang
kepada siapa diri manusia akan berlindung
hati yang putih  bersih dekat dengan Sang Agung

manusia menciptakan bencananya sendiri
atas ulah polah hidup manusia di bumi
untuk selalu ingat di suatu hari nanti
Ratu Adil akan datang dengan pasti

ADIL

si serakah tertawa saksikan tangis kelaparan
si jahat berpuas hati ciptakan penderitaan
air mata dan darah manusia yang tetindas
jatuh tercurah membasahi bumi

ibu bumi sejati menangis haru
bumi telah kotor oleh para penumpah darah
penuh nafsu jiwa jahat dan serakah
menyiksa hidup umat manusia tak berdaya

saat keadilan berteriak di alam semesta
tergugah hati Sang Ratu Adil
waktu nya sudah tiba untuk bertindak
TEGAKan keADILan di muka bumi

tak ada "BENAR" untuk "SALAH", tak ada "SALAH" untuk "BENAR"
BENAR akan tetap menjadi BENAR, SALAH akan tetap menjadi SALAH
bumi  yang terluka oleh ulah manusia jahat dan serakah
bumi akan membalas semua kejahatan dan keserakahan

RATU ADIL datang dengan PEDANG TERHUNUS
tak mengenal kata ampun, maaf dan tobat
"perjanjian lama" sudah berakhir, semua nya sudah terlambat
saatnya Sang Hyang Pohaci menagih pati pada umat manusia

TAGIHAN

saat alam berkonpirasi atas ke hendak Ibu Bumi
angin dan api  menjadi bencana kebakaran hebat
air dan tanah sebabkan gempa  dan gelombang pasang
bencana atas ulah manusia serakah dan jahat

udara berhembus kencang jadikan badai cempaka dan dahlia
air tercurah deras jadikan banjir mangga dan rambutan
tanah bergerak jadikan gempa jati dan mahoni
api berkilat jadikan petir cabai dan merica

konspirasi alam jadikan bencana dahyat
tagihan nyawa alam semesta kepada umat manusia
tanah air api dan udara  hadiah untuk  umat manusia
terimalah pembalasan alam semesta

baik dan jahat tanah air api dan udara
akan diterima umat manusia atas ulahnya
adil palamarta alam semesta membalas
pengadilan yang "BENAR" memang "KEJAM"



PEMBALASAN

waktu sudah habis untuk sebuah ketidak adilan
tak ada kata "BENAR" untuk :SALAH"
tak ada kata "SALAH" untuk "BENAR"
seperti hitam dan putih yang tak dapat bersatu

BENAR adalah BENAR dan TETAP BENAR
SALAH aalah SALAH dan TETAP SALAH
tak layak hidup dimuka ini untul warna abu-abu
BENAR  dan  SALAH tak dapat bersatu

manusia telah membuat konspirasi demi hawa nafsu serakah
ke"BENAR"an di  "SALAH:kan, ke "SALAH" an di "BENAR"kan
tidakkah sadar Ibu Bumi  memandang dengan haru
telah kotor bumi ini oleh ketidak adilan

IBU BUMI menatap sedih dengan air mata darah
konspirasi angin dan api membalas keserakahan
konspirasi tanah dan air menghanyutkan kejahatan
alam semesta membalas konspirasi manusia

pengadilan RATU ADIL dalam alam semesta
dengan pedang terhunus menebas keserakahan
alam semesta menampakan konspirasinya
yang tak akan dapat ditanggung oleh manusia

RATU ADIL mengayunkan pedangnya
menebas habis kejahatan dan keserakahan
menggali ke"BENAR"an  yang telah terkubur
ke "SALAH" an harus di bayar tunai di  neraka