Sunday, December 6, 2015

teman?, saudara?

adakah teman dan saudara?
saat  dilanda duka dan lara
saat hidup sengsara
hidup serasa sebatang kara

semua pintu diketuk dan tertutup
tertatih berjalan sendiri dalam gelap
mata nanar menatap
harapkan bahagis sekejap

tiada teman tiada saudara
tak seorangpun mau bertegur kata
jalani sendiri derita
biarlah menjadi cerita



kemarau


debu kotor jalanan tertiup angin menerpa muka
angin berdesir membawa asap menyesakkan dada
kemarau panjang melanda bumi khatulistiwa
rumput layu dan kering merana

saat kemarau hujan di nanti
agar tanaman tak jadi mati
harapkan embun pagi
berikan tetes-tetes air yang berarti

waktu terasa panjang di nanti
harapkan hujan kembali
tanaman tumbuh merana dan mati
bila hujan tak cepat kembali







berbagi ranjang

terimakasih kasihku, yang telah rela menempatkanku di ranjangmu
kau beri cinta dan kasih sayang penuh kehangatan
kau beri hidup ini penuh bunga aneka warna
aku bersyukur untuk rasa cinta

terimakasih kasihku, telah menyelimuti ku di ranjangmu
cium dan peluk mesra memenuhi ranjang mu
tak ingin aku beranjak dari peraduanku yang hangat
yang membuatku lelap tertidur

terimakasih kasihku, yang telah memberi kehangatan
memberi warna kehidupan
mengisi hari tua ku denga kasih sayang
penuh kehangatan cinta


berbagi ranjang

terimakasih istriku, yang telah rela bebagi ranjang
aku tidak selingkuh, aku jatuh cinta
tanpa dapat mengurangi rasa cinta ku pada mu
aku mencintainya juga seperti mencintaimu

terimakasih istriku, yang tulus hati menerimanya
aku mencintaimu dan mencintainya
tapi engkaulah ratuku, pendamping hidupku
dan engkau adalah permaisuriku

aku mencintaimu, mencintai kalian
ku berharap ratuku dan permaisuriku iklas mendampingi hidupku
cintaku dan kasih sayangku untukmu, ratuku dan permaisuriku
jangan ada cemburu diantara kalian, aku membutuhkan keduanya


Sunday, November 22, 2015

perempuan bodoh

mengotori mulut dengan sumpah serapah
perempuan bodoh berceloteh
mengotori tangan dengan jambakan
tak ada lagi  kata angun

perempuan bodoh bertindak tolol
hanya menuding dan menuntut
tak tahu bahwa tiga jari mengarah kepada diri
saat telunjuk ditudingkan

perempuan bodoh sadarkah
semua terjadi karena ulah
perempuan bodoh yang lupa diri
meraung saat kecolongan

Sunday, September 20, 2015

anak manusia

air nyaris tak pernah menyentuhmu
mandi adalah hal aneh yang dilakukan
sinar matahari tak mengajakmu tersenyum
kau habiskan siang hari membesarkan kotoran mata

badan layu yang tak pernah di sentuh air
alas tidur berbau tak pernah kau rapikan
baju di badan di lepas hanya untuk di pakai lagi
bersih adalah kata mustahil dalam hidup mu

anak manusia kah kamu. berayahkan seorang manusia
yang lahir dari rahim seorang ibu manusia
tidakkah mereka mendidikmu hidup di mayarakat
atau mungkin kau di besarkan seorang diri di hutan belantara

tak ada tatakrama dalam hidupmu
berlagak semau nya merasa hebat
anak manusiakah kamu??
mengapa tingkah laku mu  tak layak manusia

Saturday, September 19, 2015

terimakasih ananda

terimakasih ananda, yang telah lelah belajar
dengan berdoa mengapai cita meraih gelar
berbekal hidup penngetahuan
bekarya dan berbakti demi sesama

jadikanlah hidup ini bermakna
untuk diri ananda sendiri dan masyarakat
lakukanlah tugas dengan bijaksana
hiduplah bahagia dan sejahtera'

terimakasih ananda.....
penuh rasa haru dan bangga



LULUS SARJANA

Syukur dan terimakasih untuk mu ananda
untuk kerja keras yang telah dilakukan
belajar menuntut ilmu bekal di masa  depan
lulus menjadi sarjana adalah berita bahagia

terimakasih tak terhingga kepadamu ananda
rasa bahagia dan bangga yang tak ternilai
rasa terimaksih sebagai orang tua kepada mu ananda
yang telah pandai menjalani hidup bermakna

welcome  to the jungle.....jawabku.
saat kau katakan kau telah lulus sarjana
dunia ini telalu kejam tanpa pengetahuan
dan tetap kejam walupun berbekal pengetahuan

terimakasih untuk kerja keras ananda
membuat hidup ini indah bermakna
doa ku 'kan selalu menyertai ananda
ciptakanlah hidup ini bermakna






hutan

Bolehkah bertanya?

Siapakah pemilik  hutan?  Raja hutan
masihkah ada raja hutan di hutan
hutan telah nyaris habis di bakar
raja hutan telah lama pergi entah kemana

kalah oleh kemilau ranumnya tangkai sawit
raja hutan tak dapat bertahta lagi
raja sawit menhitung rupiah dan dollar yang terus mengalir
hanya waktu yang akan mengalahkan raja sawit

lestarikan hutanku, teriak satwa penghuni hutan dipimpin monyet dan buaya
tak ada biro iklan yang mau mengkampayekan teriak satwa hutan
onggokan daging terbakar dihutan dan tak ada yang peduli
satwa lain dan monyet sang pemimpin telah menjadi arang

hutan sunyi oleh senyum tunas sawit yang bangga
yang dirawat dan di pupuk dengan baik
hasilkan kemilsu ranummya tangkai buah sawit kuning kemerahan
untuk kelak di panen jadikan rupiah dan dolar







orang upahan

hutan tropis dibabat habis
kekayaan hayati telah  menjadi abu
ranum nya tangkai buah sawit
menggoda pengusaha sejati

kekayaan hayati telah menjadi arang
tinggalkan cerita, ganas nya harimau Sumatra
gajah Lampung hanya kenangan
demi kemajuan argo industri

rakyat tepian hutan jadi orang upahan
menggarap lahan para penguasa dan pengusaha
dengan keringat harapkan sesuap nasi
walau kadang hanya dapat ubi dan ketela

tak dapat lagi berjalan bebas di hutan
pucuk senjata siap menghadang
hutan milik pengusaha  dan penguasa
rakyat tepian hutan, tercenung bingung

buah-buahan hutan tak dapt lagi di pungut
binatang buruan tak boleh lagi di buru
rakyat tepian hutan terpenjara
oleh peraturan kekuasaan pengusaha




luka

atas nama cinta dan sayang
serahkan jiwa dan raga
atas nama cinta dan sayang
hanya petualangan belaka

hati tersayat dan luka
kepercayaan telah ternoda
semua nya menjadi sia-sia
tak ada lagi kata-kata

putihnya hati telah  ternoda
nafsu serakah yang merekah
hancurkan segalanya
pupus dan mati