Wednesday, June 25, 2014

ULANG TAHUN JAKARTA

Selamat ulang tahun ibukota negri
tugu MONAS, MOnumen  NASsional berkilau emas murni
tegak berdiri  gagah di pusat kota
melambangkan negri subur dengan tambang emas dari Sabang sampai Merauke
mencuat ke atas bumi menarik negara - negara  lain
untuk turut berebut tambang emas di negri Merah Putih

Jakarta, ibukota negri yang kaya raya
berkilau penuh daya tarik pengadu nasib
dari seluruh pelosok negri dan manca negara
kota manis yang penuh harapan menjanjikan
menjadikan ladang yang subur untuk korupsi dan konspirasi
mencoba memperdaya dengan hukum rimba

Bangunlah Jakarta, yang telah bersolek indah
jangan terbuai harta buah tangan/korupsi
kekayaan nasional yang terpendam
harta yang tak ternilai menjadi rebutan
jangan lah menyesal kemudian
mengadaikan hak anak cucu bangsa

sadarlah pemimpin negri
harta terhitung hasil korupsi tak ada nilai nya
bila harus mengorbankan hak anak cucu bangsa
hidup terjajah oleh cendekia musilihat bangsa lain
harta nasional yang mengalir terbayar dan tercuri bangsa lain
oleh ketamakan pejabat negri yang silau  dan buta
tanpa nurani memperkaya diri menjual negri


Selamat ulang tahun Jakarta
semoga di ulang tahun, tahun ini
Jakarta di huni oleh pejabat bernurani
salaaaammmmmm MERDEKA!






Kemmy Jr.

anakku menangis dan meraung sedih
anjing kesayangan telah mati
di gilas di lindas dengan sengaja
angkutan kota bersopir biadab

memang hanya seekor anjing
tak layak diperlakukan seperti itu
binatang pun mahluk hidup ciptaan TUHAN
memiliki hak untuk hidup

Kemmy Jr. yang lucu
menambah hangat suasana rumah
bulu lebat, halus dan harum
pandai bicara bahasa lucu

semua kini hanya kenangan
tubuh remuk hancur tergilas angkutan kota
bersimbah darah tak berdosa
korban manusia tak beradab

Selamat jalan Kemmy Jr.
hidup singkat mu di dunia
telah hangatkan susana rumah
becanda dan betingkah lucu

Selamat jalan Kemmy Jr.
Kami sangat menyayangi mu
kepergian mu membuat kami kehilangan
meninggalkan kenangan di sepanjang hidup kami

Penjaga pintu

leher terikat rantai semeter
terikat di tiang pintu pagar
mengonggong dengan tegar
tak mengerti hidup begitu sukar

saat banjir menghadang
semua penghuni di lantai atas
meraung mengongong tak terpeduli
raungan tangis meratap menyayat hati

mulut berbuih, mata terbelalak
derita panjang berakhir
tak ada airmata lagi
anjing tetangga telah mati

teringat raung tangis anjing terantai
rasa takut terkurung banjir
tak berdaya dan tak terpeduli
trenyuh hati mengenang semua itu

jasad kaku berbulu
terkubur du pinggir jalan
di bawah pohon peneduh jalan
selamat jalan anjing tetangga