Wednesday, May 29, 2013

INVESTASI

berkata dengan bangga kata "investasi
berkata dengan bangga dan  lantang
mematok tanah di desa yang tergadai
melumpuhkan hidup penggarap ladang

kemiskinan terus tercipta
oleh kebanggaan berinvestasi
menjerat rakyat desa yang lugu
segenggam uang bertukar ladang

ladang tak pernah habis di panen dan di tuai
berpeluh keringat menggarap ladang
kepulkan asap dapur penduduk desa
hancur oleh keserakahan ber "investasi


GUSUR!!!!!

derit mesin menghancurkan gubuk jalanan
jerit tangis rakyat jalanan
saksikan harta benda porak poranda
tak berdaya tiada upaya

rakyat jelata hidup di jalanan  kota
mengaruk, mengais sampah mengais rezeki
tanah di kampung telah tergadai
terusir... menyusuri jalanan kota

tak ada tempat lagi untuk berpijak
menancapkan atap tempat berteduh
tanah kampung  di palang dan di patok
bertuliskan pemilik di antah berantah

tanah ditumbuhi ilalang
dengan bangga mereka berkata investasi
tak sadar arti investasi yang hakiki
melumpuhkan hidup penggarap ladang

Monday, May 27, 2013

GENGHIS KHAN

Air mata tak dapat tercurah
Kepala tertunduk badan di sesah
Derita pasti berakhir
Menjadi panglima besar

Saat hati mendesah
Banyak darah tercurah
Balaskan dendam dan sakit hati
Untuk hari yang tlah di lalui

Genghis Khan panglima besar
Berderit derap kuda melangkah
Berbekal tanda lahir telapak tangan berdarah
Walau tak berdaya tetap bertumbuh

Dari Beijing ke Roma
Kuda, yak dan onta
Hutan gunung dan padang rumput
Tapak langkah prajurit

Perisai tombak dan pedang
Hancurkan musuh  yang menghadang
Laju melangkah ke  arah  matahari
Kalahkan  timur menuju barat







Saturday, May 18, 2013

RSS vs Kandang

Telah kulihat di luar sana
Kandang sapi yang lebih besar dari RSS
Mengapa rancangan rumah begitu kecil
Mengapa?????

Tanggung jawab siapakah kesejahteraan rakyat ini
Tinggal di RSS
Tinggal di kolong jembatan
Tidur di trotoar jalan

Begitu miskin kah negri ini
Masih banyak rakyat yang tak dapat tinggal dengan layak
Menyusuri jalan sejak pagi buta
Mengais sampah untuk bertahan hidup

Hati menangis melihat semua ini
Menjerit karena tak ada yang dapat kuperbuat
Kebersihan dan kesejahteran milik segelintir orang
Yang rela menghirup darah rakyat

RSS... LLLL

Rumah Sangat Sederhana....
Dimana kita berkumpul
Lu Lagi Lu Lagi
Tempat kita bersenggolan

Rumah Sangat Sederhan
Tempat kami berteduh
Tempat kami berkumpul
Tempat kami bercengkrama

Rumah Sangat Sederhana
Tempat kami tidur berdesakan
Duduk berhimpitan
Selalu bersengolan

Rumah Sangat Sederhana
Membuat kami akrab
Tak pernah kami merasa sepi
Karena rumah kami yang sangat sederhana

Rumah Sangat Sederhana
Tak dapat merasakan privasi
Tak dapat sempat menyepi
Karena selalu berpapasan,,, Lu Lagi Lu Lagi.........

GURU

Terimakasih... kata yang tak pernah terucap
Sosok  sederhana penuh pengabdian
Berbakti untuk nusa dan bangsa
Cerdaskan rakyat, membuka jendela ilmu

Guru....
Jasamu tak dapat pernah aku balas
Gaji tak layak telah engkau terima
Untuk pengabdian yang telah kau beri

Guru...
Hormat dan terimakasih ingin kusampaikan
Walau lewat sajak singkat ini
Kami mengenangmu, 


Engkau yang telah menemani kami tumbuh 
Engkau yang telah membuka jendela ilmu
Engkau yang telah menuntun kami
Agar kami berguna bagi sesama.

PAMIT

Bila saat ku tiba......
Tak sempat lagi kata  pamit terucap
Untuk waktu yang tak pernah kita tahu
Di saat kita berpulang kepada sang khalik

Pamit....
Bila saat ku tiba......
Maafkanlah semua salah yang telah ku buat
Keangkuhan dalam menjalankan hidup


Pamit...
Bila saat ku tiba....
Makna hidup tak banyak yang telah ku buat
Aku hidup dalam ke tak berdayaan

Bila saat ku tiba....
Banyak cita2 ku yang tak pernah sampai
Badai hidup menerjang  begitu kuat
membuat aku terkempas, tak berdaya.



TABUR BUNGA

Tak ada arti lagi
Bila bunga bertabur di atas pusara
Tugas telah usai
Hidup berakhir penuh makna

Tinggalkan semua kekasih hati
Tinggalkan semua harta benda
Tinggalkan semua yang dimiliki
Tinggalkan dunia fana

Perjalanan baru dimulai
Berbekal tanggung jawab
Saat ziarah di dunia fana
Pengadilan abadi telah menanti


SYUKUR

Kutatap langit dalam cakrawala biru
Berserak awan putih bagai salju
Hati bersemat doa syukur kepadaMu
Indahnya bumi tumpuan kakiMu

Tertunduk menantap bumi yang kupijak
Ucapkan terimakasih atas segala anugrah
Kepada Nya kita layak bersujud dan menyembah
Tuntunlah untuk hidup layak




KEKASIH PERGI

Jangan biarkan hati ini kosong
Saat kekasih tak menemani
Jangan biarkan hati ini bohong
Karena kekasih pergi dan tak kembali

Sematkanlah doa syukur dalam hati
Relakanlah kekasih yang tlah pergi
Hadapilah hari-hari sepi
Tanpa canda dan tawa ria lagi

Sematkanlah doa di setiap waktu
Menemani hidup sepi berlalu
Jalani hidup berlalu sepi
Kupilih tetap sendiri

Jangan biarkan airmata menetes
Merenung dan mengenang  masa lalu
Bagai badai menerjang menghempas
Semuanya pasti 'kan berlalu



SEPI

Jangan rasakan sepi disaat sendiri
Malaikat selalu ada disampingmu
Sematkanlah doa dalam hati yang gundah
Senandungkan nada syukur dan terimakasih

Berjalan sendiri di lorong sepi
Langkahkan kaki dengan pasti
Senandungkan pujian kepadaNYA
Sang pencipta yang maha mulia

Duduk termenung sendiri
Jangan rasakan sepi
Malaikat selalu menemani
Lalui hari-hari yang sepi


PUASA

Puasa mengasah asa
menahan haus dahaga
bersihkan diri, sucikan hati
kendalikan diri dari emosi

Hati yang bersih, hati yang suci
Teranglah hidup oleh cahaya hati
Hidup yang terang dalam bening nya hati
Cahaya kehidupan 'kan tampak suci

Jauhkan hati dari iri dan dengki
Jauhkan hati dari niat tak suci
bersyukur dan berdoa menyembah
Atas hidup yang penuh rahmat dan anugrah

HALILINTAR

Hujan deras bebunga kilat
Gelegar halilintar memecah langit
Binantang bersembunyi di lubang sempit
Air tertumpah di hujan yang lebat

Alam tak bersahabat lagi
marah oleh ulah manusia
Air dan angin dalam badai
Tebarkan angkara murka

Halilintar bersahut panjang
Datangkan kengerian
Sekejap sinar kilat
mengiringi gelegar halilintar

bunda pertiwi

Bunda pertiwi yang kucintai, maafkanlah
Tak ada yang dapat aku perbuat
Bila aku terlahir sebagai rakyat jelata
Semuanya telah di patok
Dimiliki penguasa dan pengusaha
Tak ada  yang  dapat di garap di tanah subur ini
Sandang bekas seantero bumi di jual dipasar
Barang bekas yang terbeli
Bahan baku yang terjual
Menangis hati melihat semua ini
Bunda pertiwi yang kucinta.
Kekayaan mu dimiliki segelintir orang
bertitel penguasa dan pengusaha
Adakah kesempatan bagi rakyat mu
menikmati indah nya negri yang kaya makmur?


Pelajar

Bangunlah pelajar...........
Capailah nilai moral ahlak yang tinggi
Raihlah cita-cita membangun bangsa
Perjuangan belum selesai

Bangsa ini membutuhkan generasi berahlak tinggi
Menjungjung moral bangsa
Jadikan pemimpin dunia
Memimpin bumi pertiwi yang kaya

Sejahterakan rakyat bangsa
Yang hidup ditanah  subur makmur
Perjuangkanlah kehidupan ekonomi rakyat
agar setiap manusia dapat menghidupkan manusia lain

Bangunlah pelajar.....
Junjunglah keluhuran budi
Harta duniawi hanya sesaat saja
amal ibadahlah yang abadi




Jangan, Adikku

Adik ku yang ku timang dan kusayang
Telah tumbuh menjadi seorang laki2 dewasa
Beristrikan perempuan kejam
telah menampar dan mengusirku

Di kala kesusahan ku hadapi
Derita di tambahkannya
Fitnah dan sumpah serapah
Kata2 bagai ujung pedang

melukai hatiku yang menyayangi
Jangan lakukan semua itu
Engkau adikku yang kusayang
telah membuatku terbuang

Tak perlu aku memaafkan
Maaf telah kuberikan sebelum perbuatanmu
Sadarlah, atas kekejaman yang telah dilakukan
Walau mungkin kau tak sudi lagi menemuiku




Bunda


Betapa besar kasih sayang mu, bunda
Selalu ada di setiap waktu hidupku
Sandang pangan tak kurang untukku
Bahagia ku hidup di sisi bunda

Kucium pipi mu penuh kasih
Ungkapan rasa terimakasih
Tak akan pernah dapat aku balas
Kasih sayang mu yang tulus


Bunda yang selalu siap memeluk dan mendekap
Di kala galau menyergap
Memberi rasa tenang dan bahagia
Membuat hidupku  nyaman tanpa duka

Terimakasih, untuk hari indah di sampingmu
Atas anugrah kasih sayang yang tercurah untukku
Doa kupanjatkan untuk mu bunda
Agar selalu sehat dan bahagia

Jakarta Banjir

Hujan deras hanya sehari
Tertumpah air di jalan bagai kali
Bercampur lumpur hitam mengalir deras
Menyeruak masuk ke dalam teras

Adik kecil senang bermain air
Tak ingat lagi derita banjir
dengan serokan dan ember
Menangkap ikan yang terhanyut banjir

Hidup di kota Jakarta
Bersahabat dengan banjir yang selalu melanda
Menggunung onggokan sampah 
Meyebarkan aroma dan sumpah serapah

Akankah Jakarta menjadi kota indah
Bebas dari banjir dan sampah
Dipenuhi bunga warna warni
menyegarkan hati nurani